Reuni dalam pengertian secara umum adalah bertemunya kembali kawan-kawan lama dalam suatu waktu dan tempat yang sudah mereka tentukan. Bagi sebagian orang reuni merupakan acara yang sangat menyenangkan, tapi bagi sebagian orang reuni bukanlah acara yang menarik, tapi hanya acara yang buang-buang waktu saja, dan tentunya semua punya alasan masing-masing.
Saya lumayan sering mendengar dari beberapa teman bahwa reuni hanya sebagai ajang untuk menunjukkan kepada temannya tentang kesuksesannya dan mengatakan bahwa seseorang itu telah sukses. Beberapa orang yang kebetulan sempat saya wawancarai tentang reuni mengatakan bawa suka atau tidak tergantung bagaimana seseorang memaknai reuni itu. Jika kita mau melihat sisi positifnya sebenarnya banyak yang bisa diambil dari acara reuni itu. Selain bisa bercerita tentang masa lalu mereka, reuni juga bisa dijadikan ajang untuk bertukar fikiran untuk kemajuan bersama, misalnya bagi teman yang misalnya belum bekerja, paling tidak bisa mendapatkan masukan dari temannya atau informasi pekerjaan yang lebih baik. Tapi.....kalau mau melihat sisi negatifnya ya ada juga, misalnya membuat seseorang jadi ria (menyombongkan diri/biar dilihat temannya bahwa ia telah hebat sekarang, atau bagi yang dulunya pernah muncul "rasa", maka dengan adanya reuni bisa saja cinta lama bersemi kembali (clbk) dan akhirnya bisa memunculkan selingkuh bagi orang yang sudah memiliki pasangan.
Bulan november lalu....aku memiliki acara reuni dengan teman-teman SD ku dulu....lama sudah kami tak ketemu, semenjak tamat sekolah dasar kami tak lagi bertemu, hanya beberapa orang yang masih bertemu karena beesekolah di tempat yang sama. Reuni kami itu diadakan di Pabatu (kab serdang bedagai, dekat dengan kodya tebing tinggi). Kami memilih tempat itu karena tempat itulah yang sangat bersejarah buat kami, karena aku dan teman-temanku itu sebagian besar lahir di tempat itu dan bersekolah SD di sana. Jarang sekali aku tertarik untuk datang pada acara reuni dari teman-teman yang lain....tapi kali ini hatiku bilang aku harus datang, dan akupun datang. Bersama seorang teman SD ku yang kebetulan tinggal di Medan, kami berangkat menuju Pabatu.
Di perjalanan menuju pabatu kami bercerita cerita tentang kawan kawan kami yang akan kami temui. Akhirnya kamipun sampai di pabatu malam hari sekitar pukul 20.30 wib....segera kami temui teman-teman kami yang kami rindukan itu. Bagaimana gak rindu? Banyak cerita dan pengalaman yang sudah kami lalui bersama-sama selama kami semua masih berdomisili di pabatu.
Assalamu'alaikum, ucapku kepada teman-temanku yang sudah duduk di tempat yang sudah disediakan Eka, salah seorang teman kami yang dulu sangat pandai bermain bola. Waalaikumsalam kata mereka beramai-ramai.....senyum manis dari mereka menyambut kedatanganku dan Anto, temanku berangkat dari Medan. Kudalami mereka satu persatu. Tapi belum selesai kusalami mereka satu persatu, aku dan anto disuruh makan dulu. Ya sudahlah, kami makan dulu dan setelah itu baru aku menyalami mereka semua.
Setelah semua makan, seorang teman Taufik membuka acara, walau tak begitu formal, tapi paling tidak ada acara yang kami semua fokus pada satu perhatian. Kami disuruh mengenalkan diri satu persatu layaknya anak SD yang baru masuk sekolah. Hahaha....lucu kurasa, tapi asik kok....perkenalanpun dimulai..
O ya...dimulai dari kata sambutan dari Ipol, temanku yang dulu suka tertawa, suka mengejek (ngekik) kawan-kawannya dengan celoteh-celotehannya yang ringan tapi dalam maknanya. Hahaha...pening pulak kepalanya mau memberikan kata sambutan katanya...dia bilang tak ada lagi yang mau diucapkannya karena udah diembat Taufik pas membuka acara. Alasan aja tu si Ipol, tak biasa dia katanya becakap cakap di depan kawan kawannya dengan suasana yang fokus kepadanya...
Perkenalanpun dimulai, dan aku disuruh memulai perkenalan itu..ya sudahlah, kebetulan pula aku berada di sebelah kanan Taufik yang membuka acara itu.....
Assalamualaikum...
Aku Iwan. Aku tinggal di jalan jemadi no 237c Medan...anakku ada 2 laki laki, sekarang masih kelas 5 SD. Istriku baru satu...hehe. Sekarang aku bekerja di SMAN 3 Medan dan SMA Swasta Assyafiiyah Medan Johor, dan tentunya sebagai guru, bidang studi Sosiologi.
Selesai....lanjot.
Aku Saiful Khairi. Aku tinggal di tebing tinggi jalan bakti (belakang rel kereta api). Istriku satu, dan anakku ada 2. Bosan jadi pegawai katanya...hehe. Beliau adalah seorang pegawai negeri di pemko Tebing tinggi, dan menurut kabar kabarnya dia sering menangani proyek proyek pembangunan di tebing tinggi.....hebat kawanku itu. Tapi dia tetap asik dan menunjukkan bahwa dia masih ipol yang dulu yang kami kenal. Sukses selalu kawan.
Aku Eka Andika.......
Dia menceritakan bahwa ia telah memiliki 2 istri karena istri pertamanya telah meninggal dunia. Turut berdukacita kawan...kawanku yang satu ini sekarang telah menjadi kasus (kepala dusun 3) dan tokoh masyarakat di pabatu. Dia banyak bercerita masa lalunya yang membuatku agak emosional, tapi itu jika didengarkan sekarang, kalau dulu perasaan itu tidak seperti sekarang. Ia bercerita bahwa ia harus distop jadi pemain bola gara gara harus punya sepatu, dan waktu itu orangtuanya tak mampu membelikannya sepatu bola, begitu juga dengan olahraga voli..
Memang dia taklah berbadan besar, tapi ia bertalenta besar...Eka, teman yang suka bercerita lucu dan mengemas suasana menjadi ceria dan tawa, apalagi digandengkan dengan beberapa kawan yang bertipe sama....hancurlah sang sunyi dihempaskan sang tawa....aseek. Sukses selalu kawan.
Aku akan melanjutkannya dengan kalimat-kalimat pasif.
Eko Syahfitra, sang juara kami di SD. Sosok yang pintar dan semu kami harus mengakui nya. Dia mengenalkan dirinya di depan kami dan menjelaskan kegiatannya sehari-hari. Kawan kami yang satu ini sekarang bekerja di BPKP, tak usalah kujelaskan singkatan apa itu. Istrinya juga masih 1 dengan 3 anak yang masih sekolah. Awalnya aku mengira kawan yang satu ini akan ja'im dan susah berseloroh...ternyata enggak, dia masih asik kok..hehe. Dia juga menyanyikan beberapa lagu di acara kami itu, walau suaranya pas-pasan, tapi suaranya tidak lari dari nada, artinya suaranya tetap duduk di nada yang sedang dimainkan...sukses selalu mas Eko...salam buat bapak dan ibu guru kami ya.
"Namaku Ruslan, biasa dipanggil ucan" , katanya dengan sok malu malu. Istri 1 anak 3. Sekarang bekerja di pabatu, tepatnya di pabrik kelapa sawit, lanjutnya menjelaskan identitas dirinya yang sebenarnya sebagian besar kami udah tau.. hehe. Ucan, ketua kelompok kami waktu main bola, sosok yang akomodatif, sayang sama kawan kawannya dan wajahnya selalu terlihat bersahabat. Cukuplah untuk buat kawan kawannya jadi rindu.
Malam itu ucan juga bernyanyi bersama Eko untuk mengisi malam kami yang masih panjang itu. Aku sangat suka kalau kawan-kawan kawanku masih mau bernyanyi bersama....lain kali kau harus bermain gitar ya can..sukses selalu berada...
Aku Khairul Azhar, orang memanggilku Si'ang. itu nama yang dikasi kawan-kawanku di Pabatu, katanya. kaeknya aku agak lebih maju dari kalian, karena aku sudah memiliki istri dua. Yang pertama karena sudah tak cocok lagi, akupun meninggalkannya, katanya dengan tenang. sekarang istriku berbadan gemuk tapi baik dan lebih mengerti sama aku, maka dialah yang kupakek, katanya agak tertawa. Siang melanjutkan pembicaraannya dengan sedikit lawakan sambil menceritakan beberapa pengalamannya yang sudah malang melintang di pasaran, dan akhirnya sekarang menjadi seorang aduhai (agen dunia akhirat). Bicaranya keras dan terkesan to the point kalau bicara, tak suka berbelit belit. Ia juga seorang peladang yang sukses, sekaligus menjadi kepala kampung di daerahnya. Berarti ia juga tokoh masyarakat di sana. Hebat kau ang.....
Doni...yang malam itu datang dari kisaran mengenalkan dirinya dan kesibukannya. Dengan 1 istri dan 2 anak, Doni menjalani kehidupan mereka setiap hari. Dia bilang bahwa ia seorang kepala lingkungan di daerahnya dan aktif juga menjadi mitra KPU dalam menjalankan tugasnya. Ia tak seperti kami yang waktu udah kawin perut pun semakin maju. Ia tetap ramping dengan celotehan yang kadang sok serius itu..sehat selalu bro...
Namaku Zaini hafiz...dengan menghidupi seorang istri dan 3 orang anak dia berprofesi sebagai pengusaha muda yang sukses dan memiliki beberapa bisnis. Tapi malam itu suara si hafiz ini tak begitu besar besar, ia lebih selektif dalam berbahasa dan mengobrol. Jadi agak segan awak menseloroinya. Hehe. Semoga makin sukses bro..
Helmi Darwin, bisanya kami manggil dia dengan memed. Ganteng, tinggi dan senyumnya yang bisa meretakkan dinding-dinding rumah Eka...hehe
Bersama seorang istri dan seorang anak, mereka sudah siap luar dan dalam menjalani hidup mereka. Istri si memed ini juga staf pengajar di SD inpres. Sebuah mobil kesayangan si memed, menjadi teman dalam mencari secercah harapan dan sebongkah emas.....hehe, istirahat med...
Namaku janwanto bangun...dengan wajah yang selalu tertawa itu, kini kelihatan agak serius. istriku 1 dan anakku ada 2. dia terkesan memaksakan wajahnya untuk agak serius. Aku tinggal di pasar 3 Padang Bulan. Sekarang aku bekerja sebagai pengusaha muda alias berjualan di daerah dr. mansyur Medan. SIlahkan datang kalau kebetulan lewat daerah sana, katanya dengan percaya diri. dia lalu bercerita sedikit tentang apa yang sudah ia lakukan mulai dari surabaya, tempat dimana ia tinggal sebelum akhirnya pindah ke Medan. Ipol, dengan wajah sambil mengganggunya berbicara terus menggodanya agar anto beselemak bicaranya, tapi anto tetap tenang dipaksakan, dan berhasil menyelesaikan perkenalannya di depan kawan-kawan. hehe...semoga makin maju usahanya ya to...
Abdul Rahman....itu nama siswa terbesar badannya di kelas kami dulu...kejam, dan memiliki otot yang besar buat ukuran anak SD. Tapi malam itu ia terlihat tak lagi kejam seperti dulu, suaranya juga semakin lembut dan penuh perasaan. Sekarang aku tinggal di Tinjowan, PTPN IV. aku memiliki satu istri dan 3 anak. Aku bekerja sebagai KTU di perkebunan tinjowan itu. Taufik sempat bertanya ada apa dengan Roman yang tak seperti dulu lagi. Apakh ia sakit, tanya taufik. Enggak ah, sambut Roman dengan suara tak terlalu tegas. ia terus berbicara memperkenalkan dirinya, dan akhirnya selesailah ia memperkenalkan dirinya...sukses kawanku yang udah semakin religius...salut buatmu.
Ni dia 2 orang perempuan kawan kami yang datang dalam acaranya kami di rumah Eka.
Namaku Asriati Fajar..panggilanku fajar, katanya. anakku ada 2 dan samiku satu. aku tinggal di jalan bakti Tebing Tinggi, berdekatan dengan rumah Ipol. sekarang si fajar ini bekerja di sebuah lembaga pendidikan (TK) di Tebing tinggi. sebuah pekerjaan yang sangat mulia jar....berjibaku dengan anak-anak yang menginginkan pendidikan mulai usia dini. fajar, kita mengartikannya matahari, yah....semoga kawan kami yang satu ini bisa menyinari fikiran anak anak usia dini ini agar selalu terang dalam menatap pendidikan selanjutnya. doa kami buatmu Jar....
Namaku Arsiyah Damanik....
ia datang bersama anak perempuan si mata wayangnya yang selalu mendampinginya kemanapun ia pergi. ia seorang perempuan berkulit agak hitam, tapi manis. suaminya satu dan sekarang sedang mencari nafkah di negeri jiran Malaysia. jadi ia sering sendiri di rumah bersama anaknya..ia masih tinggal di Pabatu dusun 3. ia juga sempat bekerja di malaysia beberapa lama, tapi akhirnya memutuskan pulang ke pabatu. Di pabatu ia selain menjadi ibu rumah tangga juga berjualan hasil kerajinan tangannya, seperti keripik ubi dan pisang dan beberapa makanan lainnya. aku menyebutnya juga sebagai seorang pengusaha, keren. wanita ini sebenarnya adalah paribanku, karena mamakku bermarga damanik, yang dalam istilah orang Simalungun dia adalah boru tulang ku. Dalam adat Simalungun pernikahan dengan seorang boru tulang adalah pernikahan yang sangat baik. Tapi jodoh berada di tangan Allah swt. ia akhirnya menjadi kawanku, bukan istriku....sukses arsiyah....
Akhirnya ketua WAG kami Taufik memperkenalkan dirinya.
namaku Taufik Mustika Siregar.....sekarang tinggal di Kisaran. ia tinggal di dusun 3 pabatu waktu itu.
ia memiliki 1 istri dan 3 anak kesayangannya. Sekarang aku bekerja sebagai seorang guru agama di MAN Kisaran, katanya. sebagai seorang guru agama, tentu penampilannya jauh lebih religius dibanding kami. sebuah kopiah tak lepas dari kepalanya sebagai simbol bahwa ia seorang sangat konsen terhadap persoalan agama. Setiap ada pernyataan atau kalimatnya yang tidak baik, ia selalu istighfar, katanya agar segera terhapus dosanya....hehehe. mantap Pik. sebuah Mobil Kapsul LGX mengantarkannya dari Kisaran ke pabatu. waktu aku tanya, rupanya mobil itu mobilnya...hebat pik...secara ekonomi Allah telah memberikan rezky yang lebih kepadamu. Senang sekali aku melihatnya karena kawan-kawanku yang entah bagaimanapun dulunya waktu SD kini telah menjadi orang-orang yang sangat memperhatikan dirinya dan masa depannya. Assalamualaikum ww pak Ustad.....
(mohon maaf kalau ada yang lupa aku komentari)
perkenalanpun selesai, dan kami melajutkannya dengan acara bebas. Beberapa kawan bercerita dengan kawan yang satu, begitu juga dengan kawan-kawan yang lan. sambil beberapa orang bercerita, aku mengambil gitar dan menyuruh eko dan ucan untuk bernyanyi. Wah, hebat rupanya suara orang tu...lagu-lagu iwan fals hampir dilibas ucan dan eko semua....tak tahan jariku memetik gitar itu lagi, akhirnya aku menyuruh ucan untuk mengambil alih bermain gitar, tapi ia tak mau...dasar. aku letakkan gitar dan Erik segera menyambarnya dan bernyanyi-nyanyi dengan beberapakawan yang lain. Taufik, yang ternyata sudah merasa agak mengantuk meminta izin kepada kami untuk istirahat, merebahkan tubuhnya di tempat yang sudah disediakan Eka.
Kami melingkar dan bercerita banyak tentang masa kecil kami, Si'ang dan Eka bercerita banyak tentang masa kecil kami dan membuat kami terbahak-bahak... menyentuh berbagai cerita lama dengan kawan-kawan yang kebetulan tak bisa hadir waktu itu...Udin tonga salah satu kawan kami yang dulu punya pengalaman yang lucu-lucu yang diangkat juga dalam pembicaraan kami waktu itu. Si'ang banyak juga bercerita tentang masa kecilnya yang aneh-aneh, tapi mengocok perut....
Waktu semakin larut, jam sudah menunjukkan angka kecil, dan kami masih terlena dalam cerita-cerita kocak masa kecil kami. 2 perempuan teman kami harus pulang ke rumah karena meurut mereka tak elok terus bersama kami. Diantarkan Eko dan Ucan lah si fajar ke rumahnya, begitu juga arsiyah yang pulang jalan kaki, karena rumahnya dekat dari tempat kami berkumpul.
Dalam pembicaraan yang panjang itu, kami juga membuat kesepakatan untuk berkumpul kembali pada waktu yang akan kami sepakati bersama. kesepakatan lain waktu itu ialah bahwa kami bersedia mengumpulkan uang Rp 500.000 setahun yang dapat dicicil beberapa kali selama setahun, yang akan dikirm ke rekening Eka Andika, dengan no rek......................(lupa) ada di grup. Untuk apa uang itu? Uang itu akan digunakan untuk pembiayaan pertemuan selanjutnya dimana akan diadakan. Dengan cara seperti itu maka uang tidak dikumpul di tempat pertemuan. tempat pertemuan juga bisa dipilih dimana sesuai dengan anggaran biaya yang sudah terkumpul. Walaupun begitu, tidak ada paksaan kepada kawan-kawan yang hanya bisa mengumpulkan uang kurang dari lima ratus ribu...ia tetap bisa mengikuti kegiatan yang akan diadakan grup alumni ini.
Pelan-pelan beberapa kawan mulai merebahkan tubuhnya di tikar yang sudah tersedia. Memang ketahanan seseorang memang berbeda kalau urusan begadang. Setelah taufik, eko mulai merebahkan tubuhnya sambil menggeser-geser smartphone yang ada di tangannya. kulihat matanya seperti sedang menahan gantungan benda seberat 1/2 kg, dan akhirnya merapatlah kedua kelopak matanya....
begitu juga dengan ipol yang tak kuasa lagi mempertahankan matanya tetap tegak. Hafis, yang kebetulan punya urusan di tebing tingg harus permisi meninggalkan tempat acara kami dan berangkat ke tebing tinggi, karena esok harinya ia harus mengikuti acara arisan keluarga. beberapa orang termasuk aku masih berbincang-bincang pelan mengiringi hembusan angin malam yang terasa agak dingin. azan subuhpun berkumandang, aku dan beberapa teman segera ke mesjid yang dekat dengan tempat acara kami itu.
Tak lama kemudian, waktu sudah menunjukkan pukul 6.00 wib, kami mandi dan bergerak bersama untuk sarapan ke kedai dekat rumah eka. ternyata lontongpun habis, tapi eka sudah mempersiapkan beberapa makanan dan teh manis serta kopi, kami santap dan menyulutkan rokok....hehehe. Sesuai agenda kami, segera kami berjalan bersama-sama menikmati udara pagi dan melihat-lihat daerah tempat tinggal kami dulu sambil berjalan menuju SD tempat kami bersekolah dulu. diperjalanan kami bertemu beberapa kawan-kawan lama dan menyapanya. Tak membutuhkan waktu yang lama, kamipun sampai ke SD kami dulu. Terbayanglah kami kembali kepada masa lalu kami dulu dimana banyak cerita yang sudah kami torehkan bersama di gedung SD yang sudah hampir roboh itu. Sejenak kami terlarut dan saling berkomentar tentang apa yang kami lihat. Kami memasuki ruang kelas yang berantakan itu, saling melihat di posisi mana kami dulu duduk. Wah, semua masih mengingat dengan jernih dimana kami duduk. Hampir rubuhnya sekolah kami itu sempat membuat kami agak kaget, dan ternyata di belakang bangunan SD itu telah dibangun kembali bangunan baru sebagai penggantinya. Seperti biasa, dokumentasi dengan kamera HP kamipun tak berhenti menyimpan kenangan-kenangan kami di sana, dan selesai itu kamipun kembali ke rumah eka.
Sebelum semua pulang ke rumah, beberapa kawan perempuan yang tak sempat datang malam tadi, menyempatkan datang pagi harinya, seperti Juli dan rahma. Yah, apa boleh buat, manusia cuma bisa berencana, Allah swt jugalah yang menentukan bisa atau tidak rencana itu terlaksana. Beberapa alasan yang biasanya disampaikan oleh teman yang gak bisa datang acara :
Tapi sayang, waktu tak lama lagi, setelah berbicang-bincang sebentar, dan untuk mengisi waktu sebentar dan melepas kangen, maka kami sempatkanlah ke lapangan golf untuk berfoto-foto di sana.
Selesai sudah, kami bersiap-siap pulang dan beberapa kawan minta izin duluan karena harus berkunjung ke rumah keluarganya yang ada di dekat daerah pabatu tersebut. Taufik, Roman dan Doni berangkat pulang bersama, kebetulan mereka pulang dengan arah yang sama.
Eko juga berangkat pulang karena harus ke Siantar dulu ke rumah ortunya dan menjemput anak dan istrinya di sana. Aku dan Anto bersama -sama pulang ke medan, begitu juga siang yang mengarah ke Langkat.

Itulah Reuni.....kadang menyenangkan tapi kadang di beberapa reuni lain yang pernah kudengar, reuni malah membuat perasaan malah tak enak. Terserahlah bagaimana orang menanggapi dan menyikapi acara-acara yang bernama reuni ini.
Sebenarnya aku yakin, banyak sekali kawan kawan yang saat itu sangat ingin datang ke acara itu. Kawan kawan seperti Deni bangun syahputra nst, yang sangat suka bersilaturrahim tak mungkin tak ingin hadir, tapi kami semua memakluminya. Kesehatan jauh lebih penting dari sekedar reuni kawan SD. Operasi besar yang dialaminya lah yang membuatnya terpaksa tidak hadir, dan apa yang dilakukannya akan menjadi contoh buat kami bahwa persaudaraan itu lebih berarti dari sekedar dunia yang fana ini. Dia bilang ada seribu alasan untuk orang tidak datang, tapi dia tak menemukan satu alasan saja untuk bisa datang. Semoga lekas sembuh kawan dan bisa bercengkrama kembali dengan kawan kawan kita semua.
Ni lagi si Pragustina yang dari sehari sebelum acara reuni udah bilang mau nebeng, 10 menit sekali telfon udah dimana. "Ntar ya aku tanya suami dulu" katanya sambil mau bilang aku harus sabar menunggu berita darinya..."macam pacarku aja ni anak", dalam hatiku...hehe. Eehh...ujung-ujungnya dia bilang, ya udah kau berangkat ajalah, kalau ada langkah aku akan datang malam ini sama suamiku, atau besok aku akan datang sendiri. Tapi manusia memang cuma bisa berencana, sebagai wanita karir, kawan yang satu ini harus mengalahkan keinginan nya demi tugas kantor yang selalu mengiringi hayalannya. Apapun penghalang nya, tapi dia sudah menunjukkan antusiasnya untuk datang acara yang indah itu. Jaga kesehatan ya mbak..hehe.
Pipit, nama burung yang indah, yang terbang dengan sayapnya yang sangat lincah. Kawan cewek kami ini juga aku yakin sangat ingin sekali datang. Tapi kami semua lebih faham apa yang menjadi prioritas bagi seorang ibu yang baik seperti Pipit ini. Pengusaha muda, dosen yang gesit dan cantik. Sukses ya pit, kawan kawan juga sangat ingin ketemu sama kamu...
Semoga jika memang kita bisa membuat kembali reuni seperti ini, tak lagi ada halangan yang berarti yang harus kembali memupuskan kerinduan kita untuk bertemu....
Ya, semoga...
SEE U GUYS....we will meet again.
Reuni kita gak seperti gambar terakhir kan?
Wallahu A'lam (Buang niat itu!)