Hadohh....Persoalan anak sekolahan yang sebenarnya udah lama, sekarang mulai lagi berkembang. beberapa kali saya melihat kejadian tawuran kembali terjadi. dalam psikologi keremajaan memang dijelaskan bahwa remaja memang senang berkelompok atau dalam bahasan gaulnya "geng". kelompok yang mereka bentuk tersebut juga sebagai salah satu ekspresi keremajaan mereka bahwa mereka adalah anak yang gaul, gak kuper (kurang pergaulan). Ketika para remaja itu sedang berkumpul dengan teman geng nya, mereka merasa kuat dan hebat dan jangan diganggu, karena emosional mereka gampang sekali terusik. Itu menurut pengamatan saya sih....
Banyak sekali persoalan yang menjadi penyebabnya, diantaranya karena bereng-bereng (kata anak Medan), karena persoalan peribadi yang berlanjut dengan menggandeng gengnya, ada juga yang karena persoalan cewek, selingkuh, atau juga persoalan gengsi antar geng, bahkan mungkin ada juga pengaruh film-film yang menceritakan tentang gengsi antar geng ini, contohnya film Crow Zero, sebuah film jepang yang menceritakan tentang geng-geng anak sekolahan di Jepang. Begitu film itu tayang dan bisa ditonton oleh publik, maka saya mengamati banyak anak sekolah yang mulai meniru-niru dialog-dialog di film tersebut dan sedikit menirukan adegan-adegan seperti yang ditayangkan di film tersebut. Nama-nama seperti Serizawa dan Takia Genzi, adalah nama yang paling populer dalam film tersebut.
Woww...efektif sekali media sosial ini menularkan nilai-nilai ke masyarakat, apalagi kepada remaja yang notabene sangat imitatif (tinggi sifat menirunya).
Manusia memang memiliki 3 unsur dalam dirinya:
1. jasmani
2. rohani
3. sosial
Unsur yang ketiga inilah salah satu yang menjadi alasan para remaja untuk bergabung dengan teman-teman sebayanya dan untuk mengekspresikan keremajaannya. Tak perduli laki-laki atau perempuan, kedua-duanya memiliki sifat yang sama. Tapi sobat semua, yang jadi pertanyaan kita adalah mengapa persoalan tawuran ini kembali mulai muncul. yok kita analisa bersama....
Beberapa pertanyaan yang bisa saya munculkan untuk memulai analisa ini adalah:
1. apa masalah yang menjadi penyebab terjadinya tawuran?
2. siapa oknum / kelompok yang memanas-manasi terjadinya tawuran?
3. siapa sub internal mereka atau siapa pihak-pihak yang terkait?
4. apa hubungan antara pihak-pihak yang terkait?
5. apa perilaku pihak-pihak yang bertikai akhir-akhir ini? apakah konflik dalam fase eskalasi atau dalam fase deskalasi
6. siapa pemimpin pihak-pihak yang terkait? apa tujuan dan kepentingan mereka?
sobat sekalian...dengan mengetahui beberapa pertanyaan di atas kiranya pihak-pihak yang merasa tertarik untuk menyelesaikan persoalan tawuran ini dapat menjadikan itu sebagai dasar untuk menyelesaikan persoalan dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang persuasif tentunya, agar persoalan tawuran ini tidak terjadi lagi.
oke ya sobat....mudah-mudahan adamanfaatnya ya..
ADS HERE !!!