RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 3 MEDAN
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester :
X/1
Materi Pokok : Fungsi
Sosiologi dalam Mengkaji Gejala Sosial
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (@ 2 x 45
menit)
A. Kompetensi
Inti (KI)
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
|
KI 2
|
:
|
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
KI 3
|
:
|
Memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
|
KI 4
|
:
|
Mengolah,
menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
|
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator
3.1
|
:
|
Memahami
pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji
gejala sosial di masyarakat.
Indikator:
- Menelusuri latar belakang
lahirnya dan sejarah perkembangan Sosiologi.
- Menjelaskan pengertian Sosiologi menurut
pendapat para ahli.
- Menjelaskan karakteristik Sosiologi.
|
4.1
|
:
|
Menalar
suatu gejala sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan
sosiologis.
Indikator:
- Mengemukakan latar belakang
lahirnya dan sejarah perkembangan Sosiologi.
- Mendeskripsikan kajian
Sosiologi berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.
- Menggali karakteristik Sosiologi.
- Menyimpulkan manfaat
Sosiologi untuk memahami berbagai gejala sosial dalam
masyarakat.
|
C.
Materi Pembelajaran
PERTEMUAN I
(PERAN IBNU KHALDUN)
Ilmu sosiologi merupakan disiplin ilmu yang termasuk paling muda
usianya jika dibanding dengan keberadaan ilmu-ilmu sosial lainnya. Cikal bakal
ilmu yang melakukan kajian terhadap interaksi manusia dan masyarakat ini telah
diperkenalkan oleh filsuf Ibnu Khaldun (1333–1406), seorang guru besar di
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir sejak abad XIV. Namun ketika itu, memang
belum tercetus istilah nama ‘Sosiologi’ sebagai ilmu yang mempelajari
masyarakat secara khusus.
Istilah Sosiologi sendiri sebagai
ilmu yang khusus mengkaji tentang interaksi manusia dan masyarakat baru
ditemukan pada tahun 1839 oleh filsuf Auguste Comte dari Perancis (di dalam
bukunya Cours de philosophie Positive, Jilid ke-4) untuk merujuk pada
ilmu yang dikembangkannya tentang kehidupan sosial masyarakat. Itulah sebabnya
Auguste Comte diakui secara umum sebagai ‘Bapak Sosiologi’.
PERTEMUAN II
(PERKEMBANGAN SOSIOLOGI)
Perkembangan
sosiologi pada awalnya dibentuk oleh kondisi perubahan sosial di lingkungan
masyarakat. Pada perkembangan selanjutnya, kondisi perubahan sosial itulah yang
menjadi salah satu dari sekian banyak fokus kajian lainnya. Menurut Berger dan
Berger (dalam Sunarto, 2008) hal yang melatarbelakangi perkembangan sosiologi
adalah pemikiran sosiologi berkembang di saat masyarakat menghadapi berbagai
ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah
seharusnya demikian, benar, nyata, dan menghadapi apa yang disebut threats
to the taken-for-granted world. Manakala hal yang sebelumnya menjadi
pegangan manusia mengalami krisis, maka mulailah ia melakukan perenungan
tentang kehidupan sosialnya.
L.
Laeyendecker (1983) mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan
berjangka panjang yang melanda Eropa Barat di abad pertengahan, yaitu:
1)
Tumbuhnya
kapitalisme pada akhir abad ke-15.
2)
Perubahan di bidang
sosial dan politik.
3)
Perubahan berkenaan
dengan reformasi Martin Luther.
4)
Meningkatnya
individualisme.
5)
Lahirnya ilmu
pengetahuan modern.
6)
Berkembangnya
kepercayaan pada diri sendiri.
PERTEMUAN III (KELAHIRAN
SOSIOLOGI MODERN DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DI INDONESIA)
Sosiologi modern tumbuh pesat di
Benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada pada permulaan abad
ke-20. Gelombang besar imigran yang mulai berdatangan ke Amerika Utara dan
berakibat pada meningkatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri
baru, bertambahnya kriminalitas dan lain-lain sebagai konsekuensi dari gejolak
sosial tersebut. Oleh sebab itu, para ilmuwan sosial berpikir keras, untuk
sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama dari Eropa sudah tidak
relevan lagi.
Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan
kondisi masyarakat pada saat itu. Pendekatan sosiologi modern lebih mengarah
kepada pendekatan mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya,
perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial yang ada.
Berdasarkan fakta sosial tersebut, dapat menarik kesimpulan tentang perubahan
masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya
penelitian (research) dalam ilmu sosiologi.
Perkembangan sosiologi yang sangat pesat menyebar sebagai ilmu
pengetahuan, menjadikan ilmu sosiologi sebagai ilmu yang dipelajari oleh jutaan
orang di dunia termasuk Indonesia. Pada masa sebelum Perang Dunia II, Sekolah
Tinggi Hukum (Rechts
Hogeschool) di Jakarta
memulai perkuliahan sosiologi. Meskipun saat itu orientasi pengajaran ilmu
sosiologi masih berkisar tentang filsafat dan teori-teori sosial umum.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, tepatnya pada tahun 1948, seorang sarjana Indonesia bernama Soenario
Kolopaking menjadi orang yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi di
Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (kemudian dilebur ke dalam Universitas
Gadjah Mada dan menjadi cikal bakal Fakultas Sosial dan Politik). Akan tetapi,
ilmu sosiologi baru mulai dikembangkan secara intensif di Indonesia pada tahun
1950 oleh beberapa ilmuan muda Indonesia yang mendalami ilmu sosiologi di
Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
Sebagian dari ilmuwan muda tersebut, memublikasikan sejumlah
karyanya yang bercorak sosiologi. Contohnya adalah Mr. Djody Gondokusumo
(Sosiologi Indonesia), Hassan Shadily (Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia),
Mayor Polak (Sosiologi, Suatu Pengantar Ringkas), dan Selo Soemardjan (Social Changes in Jogjakarta
dan Setangkai Bunga Sosiologi).
Melalu jasa mereka, akhirnya sosiologi menjadi suatu disiplin ilmu yang semakin
dikenal di Indonesia. Berkat ketekunan dan komitmen dari Selo Soemardjan dalam
mengembangkan ilmu sosiologi di Indonesia, maka beliau pun dijuluki sebagai
“Bapak Sosiologi Indonesia”.
PERTEMUAN IV (PENGERTIAN
SOSIOLOGI)
Berikut
ini kutipan pendapat sejumlah ahli mengenai definisi sosiologi.
·
Auguste Comte
Sosiologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi berupaya
memahami kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupan itu bisa ditinjau atau
diamati melalui metode empiris. Masyarakat dipandang sebagai unit dasar
analisis dalam sosiologi, sedangkan varian lainnya, seperti keluarga, politik,
pendidikan, agama, ekonomi, maupun interaksinya merupakan subanalisis. Adapun
yang menjadi fokus perhatian sosiologi adalah manusia dalam konteks sosial.
Harapan Comte adalah ilmu sosiologi dapat menjadi “ratu ilmu-ilmu sosial”.
Dalam bayangan Comte mengenai hirarki ilmu, sosiologi suatu saat nanti dapat
menempati kedudukan teratas dalam tangga ilmu pengetahuan, melampaui ilmu
astronomi, fisika, kimia, dan biologi.
·
Allan Johnson
Sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam
kaitannya dengan suatu sistem sosial, sekaligus bagaimana sistem tersebut
mempengaruhi individu/kelompok dan sebaliknya bagaimana individu/kelompok yang
terlibat di dalamnya memengaruhi sistem sosial tersebut.
·
Berger dan Kellner
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang selalu mencoba menguak dan membongkar apa yang
tersembunyi (latent)
di balik realitas nyata (manifest),
karena sosiologi berkeyakinan bahwa “dunia bukanlah sebagaimana nampaknya”.
Dunia yang sebenarnya baru bisa dipahami jika dikaji secara mendalam dan
diinterpretasikan.
·
Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi
Sosiologi
adalah suatu ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah,
lembaga, kelompok, dan lapisan sosial. Untuk proses sosial yang lain ialah
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
·
Soerjono Soekanto
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk
perubahan-perubahan sosial dan masalah-masalah sosial.
PERTEMUAN V
(KARAKTERISTIK SOSIOLOGI)
Sosiologi termasuk ilmu
pengetahuan karena mengembangkan suatu kerangka pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara
sistematis, teruji kebenarannya melalui penelitian, dan semua asumsi-asumsinya
mengacu pada fakta maupun pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara ilmiah. Harry M. Johnson menguraikan sejumlah karakteristik
pokok sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut.
·
Empiris,
·
Teoretis,
·
Kumulatif, dan
·
Non etis.
D.
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran disarati tanya-jawab dan diskusi kelompok. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific) menggunakan model kelompok
diskusi yang berbasis masalah (problem-based
learning).
E.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Koran, Power Point, Video Pembelajaran,
Lembar
Aktivitas Siswa (LAS) yang akan digunakan pada Pertemuan V
2. Alat/Bahan : LCD, Laptop, Modem
3. Sumber Belajar : MEMBENTANG
FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X
(Bailmu,
2016) dan buku Pengantar Sosiologi
F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN I (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang peran Ibnu Khaldun dalam memperkenalkan sejumlah prinsip untuk mempelajari masyarakat.
MENANYA
3.
Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK
JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan prinsip-prinsip yang diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun dalam
mempelajari masyarakat.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa
melakukan pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
Sebagai rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian
pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 3-4 serta Koran yang telah
dipersiapkan.
8.
Guru
membantu pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir
tentang relevansi prinsip-prinsip yang diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun dalam
mempelajari masyarakat modern saat ini.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10.
Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok mengkaji relevansi
prinsip-prinsip yang diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun dalam mempelajari
masyarakat modern saat ini, dengan memberikan contoh-contoh aktual dari Koran
yang telah dipersiapkan atau pun penelusuran internet).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN II (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang
sejarah perkembangan Sosiologi.
MENANYA
3.
Siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk kelompok-kelompok
belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan serangkaian perubahan berjangka panjang yang melanda Eropa
Barat di abad pertengahan serta kekuatan-kekuatan sosial
yang mendorong lahirnya Sosiologi.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa
melakukan pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
Sebagai rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian
pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 5-7 serta buku Pengantar
Sosiologi.
8.
Guru
membantu pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk
berpikir tentang faktor-faktor pendorong lahirnya Sosiologi menurut L. Laeyendecker dan George Ritzer.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10.
Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok menggali lebih
mendalam tentang serangkaian perubahan berjangka panjang yang melanda Eropa
Barat di abad pertengahan serta kekuatan-kekuatan sosial,
untuk mengaitkannya secara lebih konkret dengan kelahiran Sosiologi).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14. Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN III (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang
kelahiran Sosiologi modern.
MENANYA
3.
Siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan kelahiran Sosiologi modern di benua Amerika.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 7-8 serta buku Pengantar Sosiologi.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
perkembangan Sosiologi
di Indonesia dan provinsi domisili sekolah.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah didukung data dan fakta.
10. Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (ada kelompok yang memaparkan mengenai
perkembangan Sosiologi di Indonesia, ada kelompok yang menyampaikan mengenai
perkembangan Sosiologi di provinsi domisili sekolah).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14. Siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN IV (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang
definisi Sosiologi menurut para ahli dan menyajikan Video Pembelajaran (Original Video) yang telah
dipersiapkan.
MENANYA
3.
Siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan definisi Sosiologi menurut para ahli.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 8-10 serta buku Pengantar Sosiologi.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
hal-hal konkret yang
dipelajari dalam Sosiologi sesuai definisi dari para ahli.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah didukung fakta serta argumentasi ilmiah.
10. Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (ada kelompok yang memaparkan hal-hal konkret
yang dipelajari dalam Sosiologi menurut Auguste Comte, ada kelompok yang
menyampaikan mengenai hal-hal konkret yang dipelajari dalam Sosiologi menurut
Allan Johnson, dan seterusnya).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN V (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang
karakteristik Sosiologi.
MENANYA
3.
Siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan karakteristik Sosiologi menurut Harry M. Johnson.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 13-14 serta buku Pengantar Sosiologi.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
karakteristik
Sosiologi dan meminta siswa untuk memberi bukti atau fakta guna mendukung
kebenaran karakteristik Sosiologi.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah didukung fakta serta argumentasi ilmiah.
10.
Guru mendorong
agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya pemecahan
masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (ada kelompok yang memaparkan bukti atau
fakta yang mendukung karakteristik ‘empiris’ dari Sosiologi, ada kelompok
yang menyampaikan mengenai fakta pendukung karakteristik ‘teoretis’ dari
Sosiologi, dan seterusnya).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
LAS (Lembar Aktivitas Siswa) sebagai pelatihan
keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
G. Penilaian
- Jenis/teknik
Penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
a.
Terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b.
Bekerja sama dalam kegiatan kelompok.
c.
Toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
|
Pengamatan
|
Selama pembelajaran dan saat diskusi/presentasi
|
2.
|
Pengetahuan
a. Menelusuri latar belakang lahirnya dan sejarah perkembangan Sosiologi.
b. Menjelaskan
pengertian Sosiologi menurut pendapat para ahli.
c.
Menjelaskan karakteristik Sosiologi.
|
Pengamatan dan tes
|
Penyelesaian tugas individu dan
kelompok
|
3.
|
Keterampilan
a.
Mengemukakan
latar belakang lahirnya dan sejarah perkembangan Sosiologi.
b.
Mendeskripsikan
kajian Sosiologi berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.
c.
Menggali
karakteristik Sosiologi.
d.
Menyimpulkan
manfaat Sosiologi untuk memahami berbagai gejala sosial dalam masyarakat.
|
Pengamatan
|
Penyelesaian tugas (baik individu
maupun kelompok) dan saat diskusi/presentasi
|
- Instrumen
Penilaian
Alternatif instrumen penilaian yang
dapat dipergunakan adalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
PERTEMUAN I
1)
Jelaskan asumsi
dasar pemikiran Ibnu Khaldun!
PERTEMUAN II
1) Jelaskan perubahan di bidang sosial dan politik yang
mendorong lahirnya Sosiologi!
2) George Ritzer menyebutkan bahwa berkembangnya ilmu
Sosiologi didorong oleh sejumlah kekuatan sosial. Jelaskan mengenai hal tersebut!
PERTEMUAN III
1)
Sebutkan sejumlah
ilmuwan muda yang pertama kali mempublikasikan karya-karya bercorak Sosiologi!
PERTEMUAN IV
1)
Jelaskan definisi
Sosiologi menurut Berger dan Kellner!
2)
Jelaskan definisi
Sosiologi menurut J. A. A. Van Doorn dan C. J. Lammers!
PERTEMUAN V
1) Apakah yang dimaksud dengan karakteristik ’empiris’
Sosiologi?
2)
Apakah yang
dimaksud dengan karakteristik ’non etis’ Sosiologi?
- Pedoman Penskoran
Alternatif Penyelesaian
PERTEMUAN I
1)
Jelaskan asumsi dasar pemikiran
Ibnu Khaldun!
Jawaban:
Pemikiran Ibnu Khaldun bertolak dari asumsi dasar
bahwa manusia adalah makhluk sosial. Oleh sebab itu, keberadaan kelompok atau
organisasi sosial menjadi sangat penting. Mengapa demikian? Karena menurutnya,
manusia hanya dapat berkembang sebagai makhluk sosial dan politik dalam
kerangka organisasi sosial.
……………………
Skor 100
Total Skor : 100
PERTEMUAN II
1)
Jelaskan perubahan di bidang sosial dan
politik yang mendorong lahirnya Sosiologi!
Jawaban:
Perubahan di bidang sosial dan politik berawal dari
maraknya eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal mengakibatkan
pergeseran dalam hubungan kekuasaan politik, yang ditandai dengan merosotnya
pengaruh dari kalangan rohaniawan dan bangsawan, serta penghapusan hak-hak
istimewa pada kalangan tersebut. ……………………
Skor 50
2)
George Ritzer menyebutkan bahwa
berkembangnya ilmu Sosiologi didorong oleh sejumlah kekuatan sosial. Jelaskan
mengenai hal tersebut!
Jawaban:
George Ritzer menyebutkan bahwa berkembangnya ilmu
Sosiologi didorong oleh sejumlah kekuatan sosial, di antaranya revolusi
politik, revolusi industri, tumbuhnya kapitalisme, perubahan keagamaan, dan
perkembangan ilmu pengetahuan. …………………… Skor
50
Total Skor : 100
PERTEMUAN III
1)
Sebutkan sejumlah
ilmuwan muda yang pertama kali mempublikasikan karya-karya bercorak Sosiologi!
Jawaban:
Sejumlah ilmuwan muda yang pertama kali
mempublikasikan karya-karya bercorak Sosiologi adalah Mr. Djody Gondokusumo (Sosiologi Indonesia),
Hassan Shadily (Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia), Mayor Polak (Sosiologi,
Suatu Pengantar Ringkas), dan Selo Soemardjan (Social Changes in Jogjakarta dan Setangkai Bunga Sosiologi). Melalu jasa mereka,
akhirnya sosiologi menjadi suatu disiplin ilmu yang semakin dikenal di
Indonesia. …………………… Skor 100
Total Skor : 100
PERTEMUAN IV
1) Jelaskan definisi Sosiologi menurut Berger dan Kellner!
Jawaban:
Menurut Berger dan Kellner, Sosiologi adalah suatu ilmu yang
selalu mencoba menguak dan membongkar apa yang tersembunyi (latent) di balik realitas nyata (manifest), karena sosiologi berkeyakinan bahwa “dunia
bukanlah sebagaimana nampaknya”. Dunia yang sebenarnya baru bisa dipahami jika
dikaji secara mendalam dan diinterpretasikan. …………………… Skor 50
2) Jelaskan definisi Sosiologi menurut J. A. A. Van Doorn dan C. J. Lammers!
Jawaban:
Menurut J. A. A. Van Doorn dan C. J. Lammers, Sosiologi adalah suatu
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan
yang bersifat stabil. ……………………
Skor 50
Total Skor : 100
PERTEMUAN V
1) Apakah yang dimaksud dengan karakteristik ’empiris’
Sosiologi?
Jawaban:
Empiris bermakna bahwa Sosiologi didasarkan pada
pengamatan atau observasi terhadap kenyataan dengan menggunakan akal sehat.
Dengan demikian, hasilnya pun tidak spekulatif (tidak menduga-duga). Sehingga
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
……………………
Skor 50
2) Apakah yang dimaksud dengan karakteristik ’non etis’ Sosiologi?
Jawaban:
Non Etis bermakna bahwa Sosiologi tidak pernah
mempersoalkan baik buruknya suatu fakta tertentu, sebab sosiologi adalah ilmu
yang bebas nilai (value-free
science). Sosiologi hanya bertujuan
untuk menjelaskan fakta secara analitis menggunakan teori dan konsep yang
dimilikinya.
…………………… Skor 50
Total Skor : 100
TUGAS KELOMPOK:
PERTEMUAN I
Halaman
4 pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN II
Halaman
7 pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN III
Halaman
8 pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN IV
Halaman
10 pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN V
Lakukan
penelusuran media cetak (koran, majalah). Kumpulkan 10
(sepuluh) artikel yang menunjukkan bahwa sosiolog senantiasa mempertahankan
karakteristik non etis saat mengkaji atau mengulas suatu gejala sosial dalam
masyarakat!
Mengetahui
Medan, 16 Juli
2018
Kepala
SMAN 3 MEDAN Guru Bidang Studi
Elfi Sahara, S.Pd, M.Si Ikhwan
Rivai P, M.Si
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 3 Medan
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester :
X/1
Materi Pokok : Fungsi
Sosiologi dalam Mengkaji Gejala Sosial
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (@ 2 x 45
menit)
A. Kompetensi
Inti (KI)
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
|
KI 2
|
:
|
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
KI 3
|
:
|
Memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
|
KI 4
|
:
|
Mengolah,
menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
|
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator
3.1
|
:
|
Memahami
pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk
mengkaji gejala sosial di masyarakat.
Indikator:
- Menjelaskan hakikat
Sosiologi.
- Menjelaskan obyek kajian Sosiologi menurut tokoh-tokoh
Sosiologi klasik.
|
4.1
|
:
|
Menalar
suatu gejala sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan
sosiologis.
Indikator:
- Mengemukakan hakikat
Sosiologi untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana Sosiologi sesungguhnya.
- Mendeskripsikan obyek
kajian Sosiologi berdasarkan pandangan para tokoh Sosiologi klasik.
- Menyimpulkan manfaat
Sosiologi untuk memahami berbagai gejala sosial dalam
masyarakat.
|
C.
Materi Pembelajaran
PERTEMUAN I
(HAKIKAT SOSIOLOGI)
Apabila
ditinjau dari hakikatnya, dapat dikemukakan beberapa petunjuk untuk
mendeskripsikan apa dan bagaimana sosiologi sesungguhnya. Berikut adalah
penjelasan hakikat dari sosiologi.
·
Sosiologi adalah suatu ilmu
sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan
kerohanian. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari objek kajian. Sosiologi
membahas gejala-gejala sosial kemasyarakatan. Berbeda dengan ilmu pengetahuan
alam (mengkaji gejala-gejala alam) maupun ilmu pengetahuan kerohanian (berfokus
pada keyakinan dan spiritualitas manusia).
·
Sosiologi bukan merupakan
disiplin ilmu normatif, melainkan kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri
pada apa yang terjadi dan bukan berbicara mengenai apa yang seharusnya terjadi.
Dengan demikian, sosiologi menghindarkan diri dari memberikan penilaian atau
mengarahkan perkembangan masyarakat.
·
Sosiologi merupakan ilmu murni
(pure science)
dan bisa juga menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science)
seperti yang dikemukakan oleh Horton dan Hunt. Bahwa ilmu sosiologi mampu
menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk memecahkan masalah sosial yang perlu
ditanggulangi.
·
Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang bersifat abstrak. Jadi, hal yang perlu diperhatikan adalah
pengertian, bentuk, dan pola umum dari fenomena ataupun realitas sosial.
·
Sosiologi bertujuan untuk
menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi melakukan
penelitian untuk mengungkap prinsip umum dari berbagai proses sosial.
·
Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang empiris dan rasional. Konsep, asumsi, dan teori dalam
sosiologi diperoleh melalui serangkaian kegiatan penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
·
Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan umum bukan khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum
ada pada setiap interaksi di antara manusia.
PERTEMUAN II
(OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI MENURUT AUGUSTE COMTE)
Auguste Comte merupakan salah
satu tokoh yang memberikan kontribusi penting bagi perkembangan sosiologi
dengan filsafat positivismenya. Pemikiran tersebut dikemukakan oleh Comte dalam
bukunya Cours
de philosophie Positive. Comte memandang bahwa sejarah kemajuan manusia akan melewati
tiga jenjang yang bertahap dan meningkat.
Auguste Comte menambahkan bahwa
sosiologi juga mempelajari statika sosial (social statics), yakni kajian terhadap tatanan
sosial, dinamika sosial (social dynamics), kemajuan dan perubahan
sosial. Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang didasarkan pada metode positif
(positivism). Itu sebabnya, sosiologi
merupakan ilmu yang kadar ilmiahnya sama dengan ilmu pengetahuan alam yang
telah terlebih dahulu ada.
PERTEMUAN III
(OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI MENURUT EMILE DURKHEIM)
Emile Durkheim merupakan salah
satu tokoh sosiologi klasik yang menyatakan bahwa pokok pembahasan sosiologi
adalah fakta sosial. Hal ini tertulis dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method
(1965). Fakta sosial tersebut
mengacu pada cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu, mempunyai kekuatan memaksa, dan mengendalikan individu tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method (1965), Durkheim mengatakan bahwa bunuh
diri juga dapat disebabkan oleh fakta sosial atau kekuatan yang berada di luar
individu.
PERTEMUAN IV
(OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI MENURUT MAX WEBER)
Tokoh sosiologi klasik lainnya
adalah Max Weber. Max Weber menguraikan bahwa sosiologi mempelajari dan
berupaya memahami tindakan sosial hingga dapat mengungkap arah maupun
dampaknya. Adapun yang dimaksud dengan tindakan sosial adalah tindakan yang
dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. Masih sejalan dengan pemikiran mengenai tindakan sosial, Max Weber
juga memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman) yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan,
dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
PERTEMUAN V
(OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI MENURUT KARL MARX)
Karl
Marx merupakan seorang filsuf Yahudi-Jerman yang mengemukakan bahwa objek
kajian sosiologi adalah kelas sosial dan konflik sosial. Menurut Karl Marx
masyarakat terdiri atas kelas-kelas yang memiliki perbedaan kepentingan,
sehingga sangat rentan terjadi konflik. Marx memperkenalkan pendekatan
materialisme dialektis yang menganggap konflik antarkelas sosial sebagai inti
sari perubahan dalam perkembangan masyarakat.
Marx
banyak menyinggung mengenai hubungan produksi antara majikan atau kapitalis (borjuis)
dengan buruh (proletariat).
Secara khusus hubungan produksi adalah hubungan-hubungan yang melibatkan semua
pihak dalam aktivitas-aktivitas produksi. Hubungan-hubungan tersebut terbentuk
dari kepemilikan ekonomis atas kekuatan produktif di mana para kapitalis
memiliki alat produksi, sementara para buruh hanya memiliki tenaga untuk mereka
bekerja.
D.
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran disarati tanya-jawab dan diskusi kelompok. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific) menggunakan model kelompok
diskusi yang berbasis masalah (problem-based
learning).
E.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
Koran, Power Point, Lembar Aktivitas Siswa
(LAS) yang akan
digunakan pada Pertemuan V
2. Alat/Bahan : LCD, Laptop, Modem
3. Sumber Belajar : MEMBENTANG
FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X
(Bailmu,
2016) dan buku Pengantar Sosiologi
F.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN I (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang
hakikat Sosiologi.
MENANYA
3.
Siswa didorong
untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan hakikat Sosiologi menurut Soerjono Soekanto serta
Horton dan Hunt.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 14 serta buku Pengantar Sosiologi.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
hakikat Sosiologi
dan meminta siswa untuk memberi bukti atau fakta guna mendukung kebenaran
hakikat Sosiologi.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah didukung fakta serta argumentasi ilmiah.
10.
Guru mendorong
agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya pemecahan
masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (ada kelompok yang memaparkan bukti atau
fakta yang mendukung hakikat Sosiologi sebagai suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian, ada kelompok yang menyampaikan mengenai fakta
pendukung hakikat Sosiologi sebagai disiplin ilmu kategoris, dan seterusnya).
12.
Guru memberi
kesempatan kepada kelompok lain atau pun siswa lain yang memiliki pendapat
maupun ide yang berbeda untuk mengemukakan gagasannya.
13.
Guru memberi
penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15.
Guru mendorong
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan
selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN II (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang obyek kajian Sosiologi menurut Auguste Comte.
MENANYA
3.
Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan statika sosial dan dinamika sosial dalam masyarakat sebagai
bagian obyek kajian Sosiologi menurut Auguste Comte.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa
melakukan pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
Sebagai rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian
pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 15 serta Koran yang telah
dipersiapkan.
8.
Guru
membantu pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir
tentang relevansi statika sosial dan dinamika sosial yang diperkenalkan oleh
Auguste Comte dalam mempelajari masyarakat modern saat ini.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10.
Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok mengkaji relevansi
statika sosial dan dinamika sosial yang diperkenalkan oleh Auguste Comte
dalam mempelajari masyarakat modern saat ini, dengan memberikan contoh-contoh
aktual dari Koran yang telah dipersiapkan atau pun penelusuran internet).
12.
Guru memberi
kesempatan kepada kelompok lain atau pun siswa lain yang memiliki pendapat
maupun ide yang berbeda untuk mengemukakan gagasannya.
13.
Guru memberi
penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15.
Guru mendorong
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan
selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN III (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang obyek kajian Sosiologi menurut Emile Durkheim.
MENANYA
3.
Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan fakta sosial dalam masyarakat sebagai obyek kajian Sosiologi
menurut Emile Durkheim.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 15-16 serta Koran yang telah
dipersiapkan.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
relevansi fakta sosial yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim dalam
mempelajari masyarakat modern saat ini.
9.
Siswa menawarkan
penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10. Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok mengkaji relevansi
fakta sosial yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim dalam mempelajari
masyarakat modern saat ini, dengan memberikan contoh-contoh aktual dari Koran
yang telah dipersiapkan atau pun penelusuran internet).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN IV (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang obyek kajian Sosiologi menurut Max Weber.
MENANYA
3.
Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk
kelompok-kelompok belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan tindakan sosial dalam masyarakat sebagai obyek kajian
Sosiologi menurut Max Weber.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 16-17 serta Koran yang telah dipersiapkan.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
relevansi tindakan
sosial yang diperkenalkan oleh Max Weber
dalam mempelajari masyarakat modern saat ini.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10. Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok mengkaji relevansi
tindakan sosial yang diperkenalkan oleh Max Weber dalam mempelajari masyarakat modern saat ini, dengan memberikan
contoh-contoh aktual dari Koran yang telah dipersiapkan atau pun penelusuran
internet).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14. Siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah yang telah dilakukan.
15.
Guru mendorong
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan
selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
tugas kelompok sebagai pelatihan keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
PERTEMUAN V (2 x 45 menit)
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2.
Siswa menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3.
Siswa menerima informasi
tentang standar kompetensi, indikator, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
MENGAMATI
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
2.
Guru
menyampaikan sekilas tentang obyek kajian Sosiologi menurut Karl Marx.
MENANYA
3.
Siswa
didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Sedangkan guru
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
MEMBENTUK JEJARING
4.
Membentuk kelompok-kelompok
belajar.
MENALAR
5.
Guru dan
siswa menetapkan kelas sosial dan konflik sosial dalam masyarakat sebagai
obyek kajian Sosiologi menurut Karl Marx.
6.
Guru
mengupayakan agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
MENCOBA
7.
Siswa melakukan
pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Sebagai
rujukan utama, siswa disarankan untuk mengamati dan mencermati uraian pada
Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL hal. 17 serta Koran yang telah dipersiapkan.
8.
Guru membantu
pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk berpikir tentang
relevansi kelas sosial dan
konflik sosial yang diperkenalkan oleh Karl Marx
dalam mempelajari masyarakat modern saat ini.
9.
Siswa
menawarkan penjelasan dalam bentuk pemecahan masalah.
10. Guru
mendorong agar siswa dapat menyampaikan semua ide yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
11.
Siswa
mempresentasikan hasil karyanya (masing-masing kelompok mengkaji relevansi
kelas sosial dan konflik sosial yang diperkenalkan oleh Karl Marx dalam mempelajari masyarakat modern saat ini,
dengan memberikan contoh-contoh aktual dari Koran yang telah dipersiapkan
atau pun penelusuran internet).
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain atau
pun siswa lain yang memiliki pendapat maupun ide yang berbeda untuk
mengemukakan gagasannya.
13. Guru
memberi penguatan kepada hasil karya siswa. Apabila ada hasil yang tidak sesuai dengan
harapan, maka
guru wajib memberikan arahan.
MENALAR
14.
Siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
15. Guru
mendorong siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran.
|
5 menit
5 menit
10 menit
30 menit
15 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
2.
Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3.
Siswa melakukan evaluasi
pembelajaran.
4.
Siswa saling memberikan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Guru memberikan
LAS (Lembar Aktivitas Siswa) sebagai pelatihan
keterampilan.
6.
Siswa mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
|
20 menit
|
G. Penilaian
- Jenis/teknik
Penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
a.
Terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b.
Bekerja sama dalam kegiatan kelompok.
c.
Toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
|
Pengamatan
|
Selama pembelajaran dan saat diskusi/presentasi
|
2.
|
Pengetahuan
a. Menjelaskan hakikat Sosiologi.
b.
Menjelaskan obyek kajian Sosiologi menurut
tokoh-tokoh Sosiologi klasik.
|
Pengamatan dan tes
|
Penyelesaian tugas individu dan
kelompok
|
3.
|
Keterampilan
a.
Mengemukakan hakikat
Sosiologi untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana Sosiologi sesungguhnya.
b.
Mendeskripsikan obyek kajian
Sosiologi berdasarkan pandangan para tokoh Sosiologi klasik.
c.
Menyimpulkan manfaat
Sosiologi untuk memahami berbagai gejala
sosial dalam masyarakat.
|
Pengamatan
|
Penyelesaian tugas (baik individu
maupun kelompok) dan saat diskusi/presentasi
|
- Instrumen
Penilaian
Alternatif instrumen penilaian yang
dapat dipergunakan adalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
PERTEMUAN I
1)
Sosiologi bukan
merupakan disiplin ilmu normatif, melainkan kategoris. Jelaskan mengenai hal ini!
PERTEMUAN II
1) Bagaimanakah perkembangan manusia pada Jenjang Teologi?
2) Mengapa Sosiologi dapat dikatakan merupakan ilmu yang kadar
ilmiahnya sama dengan ilmu pengetahuan alam?
PERTEMUAN III
1)
Apakah yang
dimaksud dengan ’fakta sosial’?
PERTEMUAN IV
1)
Apakah yang
dimaksud dengan ’tindakan rasional instrumental’?
2)
Apakah yang
dimaksud dengan ’tindakan tradisional’?
PERTEMUAN V
1) Apakah yang dimaksud dengan ’pendekatan materialisme
dialektis’?
2)
Apakah yang
dimaksud dengan ’hubungan produksi’?
- Pedoman Penskoran
Alternatif Penyelesaian
PERTEMUAN I
1)
Sosiologi bukan merupakan disiplin
ilmu normatif, melainkan kategoris. Jelaskan
mengenai hal ini!
Jawaban:
Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu normatif,
melainkan kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi
dan bukan berbicara mengenai apa yang seharusnya terjadi. Dengan demikian,
sosiologi menghindarkan diri dari memberikan penilaian atau mengarahkan
perkembangan masyarakat.
……………………
Skor 100
Total Skor : 100
PERTEMUAN II
1)
Bagaimanakah perkembangan manusia pada
Jenjang Teologi?
Jawaban:
Pada Jenjang Teologi, manusia mencoba menjelaskan gejala yang terjadi di
sekitarnya dengan mengacu pada hal yang bersifat adikodrati. Pada tahap ini
manusia mempercayai adanya dewa-dewa atau penguasa alam semesta yang
menciptakan dan mengendalikan seluruh segi kehidupannya. …………………… Skor 50
2)
Mengapa Sosiologi dapat dikatakan merupakan ilmu yang kadar ilmiahnya sama dengan ilmu
pengetahuan alam?
Jawaban:
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang didasarkan
pada metode positif (positivism). Itu sebabnya, sosiologi merupakan ilmu yang kadar
ilmiahnya sama dengan ilmu pengetahuan alam yang telah terlebih dahulu ada. ……………………
Skor 50
Total Skor : 100
PERTEMUAN III
1)
Apakah yang
dimaksud dengan ’fakta sosial’?
Jawaban:
Fakta
sosial tersebut mengacu pada cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan
yang berada di luar individu, mempunyai kekuatan memaksa, dan mengendalikan
individu tersebut. ……………………
Skor 100
Total Skor : 100
PERTEMUAN IV
1) Apakah yang dimaksud dengan ’tindakan rasional instrumental’?
Jawaban:
Tindakan rasional instrumental adalah tindakan yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan dan pilihan logis sehubungan dengan tujuan tindakan
dan ketersediaan alat yang dapat dipergunakan untuk membantu pencapaiannya. ……………………
Skor 50
2) Apakah yang dimaksud dengan ’tindakan tradisional’?
Jawaban:
Tindakan tradisional adalah
suatu tindakan yang dilakukan hanya karena kebiasaan tanpa menyadari alasan dan
tanpa perencanaan terlebih dahulu mengenai tujuan serta cara yang akan
digunakan. …………………… Skor 50
Total Skor : 100
PERTEMUAN V
1) Apakah yang dimaksud dengan ’pendekatan materialisme
dialektis’?
Jawaban:
Pendekatan materialisme dialektis menganggap konflik antarkelas
sosial sebagai inti sari perubahan dalam perkembangan masyarakat.
……………………
Skor 50
2) Apakah yang dimaksud dengan hubungan produksi?
Jawaban:
Hubungan produksi adalah hubungan-hubungan yang
melibatkan semua pihak dalam aktivitas-aktivitas produksi. Hubungan-hubungan
tersebut terbentuk dari kepemilikan ekonomis atas kekuatan produktif di mana
para kapitalis memiliki alat produksi, sementara para buruh hanya memiliki
tenaga untuk mereka bekerja.
…………………… Skor 50
Total Skor : 100
TUGAS KELOMPOK:
PERTEMUAN I
Halaman
14 pada Buku MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN II
Halaman
15 (tentang Hukum Tiga Jenjang dihubungkan dengan masyarakat Indonesia) pada Buku
MEMBENTANG FAKTA DUNIA SOSIAL Kelas X.
PERTEMUAN III
Lakukan
pengamatan secara berkelompok di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Catatlah 5
(lima) contoh fakta sosial dari hasil pengamatan kelompokmu!
PERTEMUAN IV
Lakukan
penelusuran media cetak (koran, majalah). Kumpulkan 10
(sepuluh) artikel yang menunjukkan adanya tindakan tradisional dalam
masyarakat!
PERTEMUAN V
Lakukan
penelusuran media cetak (koran, majalah). Kumpulkan 10
(sepuluh) artikel yang menunjukkan hubungan produksi antara kelas borjuis
dengan kelas proletar!
Mengetahui
Medan, 16 Juli 2018
Kepala
SMAN 3 MEDAN Guru Bidang Studi
Elfi Sahara, S.Pd, M.Si Ikhwan
Rivai Purba, M.Si