Setiap Tanggal 25 November masyarakat Indonesia memperingati Hari Guru. Banyak orang dari semua kalangan mengucapkan selamat hari guru kepada guru yang ia kenal, selain karena ia juga merasa telah menjadi salah satu murid dari seorang guru dahulunya, atau merasa bahwa profesi guru adalah salah satu dari profesi yang paling mulia di bumi ini atau terserah apa saja alasan seseorang mengucapkan selamat hari guru kepada orang lain.
Setiap sekolah masing-masing mengadakan acara peringatan tersebut dan tak jarang melibatkan OSIS sebagai unsur yang wajib mendukung acara hari guru tersebut. Siapapun dia asalkan bagaian dari guru di sekolah tersebut maka ia biasanya bergembira pada hari terebut.
Sekilas aku berfikir...Apakah Gelar sebagai Guru itu sudah layak aku sandang? Apakah teman-teman lain yang seprofesi denganku itu memang layak menyandang gelar sebagai guru? Apahak kebahagian di hari guru itu adalah bagian dari kebahagiaan yang memang karena merasa bahwa itulah hari penghargaan dari apa yang sudah benar-benar atau sungguh sungguh dilakukan sebagai seorang guru? Sehingga sangat layak untuk merayakannya pada hari itu?
Memang sih...hari guru tidak akan menyeleksi siapa guru yang benar benar dan mana guru yang ecek-ecek alias kebetulan aja berstatus sebagai guru tanpa mengindahkan peran sebagai guru yang sesungguhnya. Kita tidak akan berdebat tentang bagaimana peran guru yang sesungguhnya...tetapi secara umum semua orang pasti sudah mengetahui seperti apa peran seorang guru...dan untuk yang umum itu sajapun sebenarnya masih banyak "guru" yang tidak melakukan fungsinya dengan benar atau dengan hatinya atau keikhlasannya....
Mengapa saya berani berkata demikian?
Tidak jarang saya mendengar bahwa seorang guru sering menilai atau melakukan pekerjaan gurunya dengan berapa bayaran atau upah yang akan ia terima, atau jika pekerjaan yang sebenarnya masih dalam konteks pendidikan walau tidak pada jam formal atau jam efektif belajar,maka ada negosiasi laten tentang sejumlah kompensasai yang akan diterimanya jika ia melakukan pekerjaan tersebut.
Dalam hal ini saya merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan itu tidak pernah menyertakan hati di dalamnya. Kecintaan kepada siswanya tidak berasal dari hatinya sehingga ada kegiatan lain yang dikerjakan memang dikarenakan mereka (guru dan murid)senang sehingga tak terfikir lagi adakah "upah" yang akan diterima setelah kegiatan itu selesai dikerjakan. Rasanya tak cukup kalau kesenangan dan kerjasama yang baik itu menjadi bayaran atas apa yang sudah mereka kerjakan bersama. Bahkan....ada juga oknum guru yang sengaja memberikan kode atau signal kepada siswanya agar memberikan sesuatu kepadanya, apalagi kalau siswanya diketahui anak orang kaya....adakah guru seperti itu? jawabannya ada. Berapa orang? saya tidak tau, yang jelas jumlahnya jama'....
Lantas, masihkah hari guru itu mempunyai "ruh" pada guru-guru seperti penjelasan di atas? Tidak ingin saya mengatakan bahwa saya adalah guru yang baik dan jauh dari apa yang dijelaskan di atas, karena itu rentan sekali dengan Ria...Tulisan ini hanya ingin sedikit melakukan otokritik (kritik ke dalam) diri guru sendiri, bahwa menjadi guru tidak semudah apa yang dibayangkan orang-orang. Menjadi guru tidak segampang apa orang-orang sebutkan. Menjadi guru tidak bisa hanya menjadi pelarian atas ketidakmampuannya melakoni profesi lain. Menjadi guru membutuhkan kesabaran yang besar, menjadi guru membutuhkan rasa empati yang besar, membutuhkan jiwa keikhlasan yang besar, membutuhkan "self control" yang juga sangat besar, karena siswa siswa itu memiliki rupa yang beragam dan terkadang harus menggedor keimanan kita, dan tentunya membutuhkan pengetahuan dan kebijaksanaan yang juga besar.
Mari kita ingat.....bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan bukan lembaga ekonomi atau lembaga hukum. Semua orang tentu tidak ingin berada pada sebuah lembaga pendidikan yang tidak mendidik. Untuk itulah "GURU" harus terus membenahi dirinya untuk menjadi agen-agen yang melakukan "proses pendidikan" dalam sebuah lembaga pendidikan. Dengan demikian peringatan hari guru akan menjadi sesuatu yang memiliki ruh dan mungkin akan lebih bermakna untuk dirayakan...
Terima kasih...selamat hari guru 25 November 2020.
ADS HERE !!!