Sebelum saya menjelaskan tentang stratifikasi sosial, tentu kita sudah mengetahui apa itu stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial itu adalah penggolongan atau pengklasifikasian masyarakat secara bertingkat. Dalam hal ini berarti bahwa masyarakat diklasifikasikan ke dalam masyarakat yang kelas atas, menengah dan kelas bawah.
Adapun unsur stratifikasi sosial itu adalah:
a. Kedudukan (Status)
Ini bisa diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Pada prinsipnya, setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki beberapa status sosial pokok (key status) yaitu sebagai berikut :
1. Status dalam lingkungan kerja atau pekerjaan seseorang
2. Status dalam sistem kekerabatan
3. Status religius dan status politik
Narwoko (2010) menyatakan bahwa kedudukan (status) menurut cara memerolehnya terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. Ascribed Status, status sosial itu didapatkan dari keturunan atai diperoleh secara turun temurun, melalui kelahiran. contohnya keturunan sebagai bangasawan.
2. Achieved Status, status sosialnya didapatkan denga usaha-usaha yang sengaja dilakukan atau kerja keras. contohnya dokter spesialis, pilot, akuntan, dan lain lain.
3. Assigned Status, status sosialnya didapatkan melalui penghargaan atau pemberian dari pihak-pihak lain atas jasa-jasa tertentu. Contohnya adalah para pahlawan dan peraih nobel, dan lain-lain.
b. Peran (Role)
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang telah menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah melaksanakan suatu peran. Suatu status pasti memiliki sejumlah peran yang melekat padanya, sedangkan peran tidak mungkin ada tanpa status. Dapat disimpulkan bahwa status dan peran tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
ADS HERE !!!